Pengertian, Ciri Ciri Dan Contoh Karangan Persuasi wacana Pendidikan. Di dunia penulisan, kami telah mengetahui banyak sekali bentuk esai. Mulai dari naratif, uraian, persuasi, eksposisi dan argumentasi. Dalam artikel ini kami akan secara khusus membahas pola esai persuasi wacana pendidikan. Untuk itu, kita hanya masuk ke pembahasan wacana artikel persuasi.
Pengertian Karangan Persuasi
Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah ‘persuasi’ diartikan sebagai ‘ajakan kepada seseorang dengan cara memperlihatkan alasan dan prospek yang meyakinkannya’ atau ‘bujukan halus’ atau ‘imbauan’. Sesuai dengan namanya, karangan persuasi merupakan karangan yang bertujuan untuk mengajak, menghimbau atau mensugesti pembaca untuk melaksanakan sesuatu. Karangan persuasi juga menyajikan bukti-bukti yang menyakinkan pembaca untuk melaksanakan suatu hal. Karangan persuasi umumnya berupa imbauan, peringatan, ataupun iklan.
Ciri Ciri Karangan Persuasi
Seperti halnya bentuk karya tulis lain, untuk membedakan karangan persuasi dengan karangan lain, karangan persuasi mempunyai beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
- Karangan persuasi, di dalamnya terdapat fakta fakta yang mendukung yang bertujuan untuk meyakinkan pembacanya.
- Karangan persuasi tidak menjadikan konflik di dalam karangannya.
- Karangan persuasi merupakan karangan yang mempunyai tujuan untuk mensugesti pembaca semoga mau melaksanakan suatu hal menyerupai yang penulis minta atau harapkan.
Contoh Karangan Persuasi Pendidikan
Berikut ini yaitu pola karangan persuasi, khususnya wacana pendidikan
Mari Tingkatkan Kesadaran Terhadap Pentingnya Pendidikan
Memiliki anak yang cerdas dengan talenta yang terasah yaitu keinginan bagi setiap orang bau tanah di dunia ini. Tentu saja orang bau tanah perlu menyadari pendidikan untuk belum dewasa mereka. Orang bau tanah yaitu institusi pertama yang wajib memberikan pengetahuan kepada belum dewasa mereka. Orangtua juga bertanggung jawab untuk pendidikan bagi belum dewasa mereka.
Tetapi meskipun orang bau tanah yaitu guru terbaik, tetapi mempunyai pendidikan formal juga merupakan keharusan. Mengingat semakin berkembangnya sains dan kala globalisasi yang semakin menyamarkan batas antar negara, pendidikan menjadi hal yang penting dan tidak bisa ditawar. Angka putus sekolah di Indonesia masih tinggi, terhitung 60 persen siswa sekolah menengah atas di Indonesia putus sekolah menurut data dari UNESCO Institute of Statistics (UIS) dan menjadikan Indonesia negara putus sekolah tertinggi kedua di dunia sesudah China. Fakta ini menyiratkan bahwa kesadaran pendidikan di Indonesia masih kurang.
Orangtua diharapkan bisa memotivasi dan mendukung anak dalam hal pendidikan, mengingat pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak. Pendidikan yaitu salah satu kunci terpenting untuk mendapat kehidupan yang lebih baik. Pendidikan juga dianggap bisa mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.
Di kala perdagangan bebas sebagai penguasaan keterampilan dan pengetahuan ketika ini yaitu mutlak harus bersaing dengan sumber daya insan abnormal yang tiba ke Indonesia. Jangan biarkan bangsa Indonesia kalah bersaing dan gagal menjadi tuan di tanah mereka sendiri. Selain derma dari orang bau tanah kepada generasi muda, pemerintah juga berkewajiban memperbaiki sistem pendidikan yang ada, serta memperlihatkan kemudahan pendidikan yang menjangkau semua lapisan masyarakat di Indonesia. Hal ini juga didasarkan pada fakta bahwa generasi muda yang cerdas dan berbakat yaitu jaminan masa depan bagi sebuah bangsa. Karenanya mari kita tingkatkan kesadaran pendidikan sebab pendidikan yaitu kunci masa depan!
Ayo Kita Dampingi Pendidikan Formal dengan Pendidikan Karakter
Sekolah yaitu salah satu kemudahan yang disediakan oleh pemerintah sebagai salah satu pendidikan formal bagi warganya. Meski begitu, pendidikan tentu tidak hanya sebatas mencar ilmu di sekolah saja, itu juga harus diimbangi dengan pendidikan huruf yang untuk anak-anak. Pendidikan huruf utama diperoleh oleh belum dewasa dari orang tua, keluarga dan lingkungan. Selain melewati orang terdekat, dapatkan pendidikan di sekolah agama atau kawasan mencar ilmu dan pengembang pendidikan agama lainnya.
Bantuan dengan pendidikan huruf penting sebab sekolah umumnya lebih fokus pada pengetahuan umum daripada pengetahuan agama atau moral. Dengan demikian, kemudahan pendidikan agama harus didukung oleh orang bau tanah dan diikuti oleh siswa untuk membentuk huruf yang baik. Tidak sanggup dipungkiri bahwa pendidikan bukan hanya pengetahuan alam, bahasa, sosial atau budaya. Semua siswa harus seimbang dengan pengetahuan agama yang mendalam yang akan menjadi benteng bagi mereka. Selain itu, globalisasi kehidupan tentu saja akan sangat besar lengan berkuasa pada cara berpikir dan cara bertindak siswa. Tetapi semuanya sanggup dikendalikan oleh pendidikan karakter.
Memiliki generasi muda yang cerah yaitu jaminan masa depan bagi sebuah bangsa tetapi mempunyai generasi muda yang cerdas dan bermoral merupakan jaminan bagi kemajuan suatu bangsa ke arah yang lebih baik. Karena itu, mari redaman pendidikan formal dengan pendidikan karakter!
Mari Giat Belajar
Pro kontra hasil ujian nasional (UN) sebagai penentu kelulusan siswa telah menjadi perdebatan dari yang pertama. Banyak yang menganggap itu tidak adil kalau proses mencar ilmu tiga tahun di sekolah ditentukan oleh ujian tertulis tiga hari. Akibatnya, tidak banyak siswa yang tidak benar-benar serius dalam menjalani proses mencar ilmu di sekolah sebab menganggap yang paling penting yaitu hanya melaksanakan ujian nasional (UN).
Paradigma ini memunculkan fenomena mencar ilmu 'sistem balap semalam' (SKS) di kalangan siswa setiap kali akan menghadapi ujian. Pada tahun 2008, pemerintah hasilnya mengeluarkan peraturan wacana kriteria kelulusan untuk siswa Sekolah Menengan Atas khususnya, yaitu untuk memasukkan nilai setiap kartu laporan semester sebagai salah satu kriteria kelulusan atau dengan kata lain nilai kartu laporan selama sesi sekolah juga menjadi beban kelulusan.
Hal ini tentunya sedikit banyak mengubah pandangan siswa, dimana siswa dituntut untuk menjaga konsistensi nilai mereka di setiap semester. Karena itu, mari kita siapkan persediaan kelulusan sedini mungkin. Mulailah dengan mencar ilmu secara teratur, sebab selain membantu ketika mengerjakan soal-soal ujian, pembelajaran reguler juga menciptakan pemahaman kita terhadap materi yang kita pelajari lebih baik.
Selain itu, untuk siswa tahun terakhir di sekolah menengah atas, mencar ilmu dengan ulet yaitu harus mengingat nilai sekolah selain memilih kelulusan juga merupakan salah satu kriteria yang menjadi pertimbangan dalam penerimaan siswa gres melalui SNMPTN (seleksi nasional menjadi universitas negeri). Kriteria yang harus diperhatikan dalam penerimaan jalur SNMPTN siswa baru, antara lain: nilai mata pelajaran kartu laporan yang masuk ujian nasional, nilai per mata pelajaran yang terkait dengan jurusan yang dipilih, serta nilai konsistensi di kelas.
Mengingat bahwa hal itu tentu diharapkan bisnis yang tidak hanya dibangun dalam semalam sehingga dibutuhkan konsistensi pembelajaran yang baik. Mari kita mencar ilmu dengan keras mulai sekarang! Tidak pernah terlambat untuk memulai, sebelum Anda menyesal nantinya.
Tuntutlah Ilmu Setinggi Mungkin, Kejarlah Ilmu Sejauh Mungkin
Tidak ada istilah 'terlalu muda' dalam pencapaian, atau istilah 'terlalu tua' untuk dipelajari. Kalimat itu tampaknya sangat sempurna untuk menggambarkan orang-orang luar biasa menyerupai Shigemi Hirata. Pada usia 96 tahun, Shigemi Hirata bisa mendapat kemuliaan bujangannya sekaligus dinobatkan sebagai sarjana tertua oleh Guinness World Records.
Hirata yang lahir pada 1919, mulai lulus sarjana ketika ia 85 tahun sesudah pensiun, dan mengambil bidang studi seni keramik. Setelah sebelas tahun, Hirata hasilnya mendapat gelar Bachelor of Arts dari Kyoto University of Art and Design sesudah usaha panjang. Meskipun antusiasmenya dalam mencar ilmu masih gebu yang bergairah, Hirata juga mempertimbangkan untuk melanjutkan ke sekolah pascasarjana.
Di Palestina, seorang nenek berusia 82 tahun juga menjadi populer sesudah ceritanya menjadi cendekiawan yang tersebar di dunia maya. Nenek Fatima memperoleh gelar Bachelor of Hadis dari Aqsa University, Gaza, Palestine. Meraih gelar sarjana yaitu mimpi yang hasilnya menjadi kenyataan, sesudah sebelumnya terpaksa menunda masa muda sebab konflik berkepanjangan di negaranya. Melihat usaha sang nenek, banyak netizen yang memperlihatkan derma positif dan penghargaan terhadap semangat neneknya.
Satu lagi sosok yang patut diacungi jempol yaitu Antipati Hasibuan. Nenek dari 13 cucu bisa mencapai gelas master pada usia yang tidak lagi muda, yaitu 71 tahun. Pencapaian tersebut bisa mencatat nama Patricia sebagai pemegang gelar master tertua di Indonesia dan tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI). Awalnya sebab keadaan ekonomi yang tidak menguntungkan, Patricia harus bersedia mengubur keinginan masa mudanya untuk menjadi dokter. Meski begitu, Diana kemudian tidak surut antusiasmenya dalam belajar, ia hasilnya mendaftar sebagai mahasiswa pada tahun 1998. Sekarang Patricia bermaksud untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang S3 untuk mendapat gelar doktor, Patricia telah menunjukan kalau usia bukanlah halangan dalam mencar ilmu dan pesan inilah yang ingin ia sampaikan kepada generasi muda ketika ini.
Sebagai generasi muda yang dianugerahi semangat dan kondisi yang masih prima dilarang kalah dengan tokoh tokoh. Pendidikan yaitu sesuatu yang penting dan sangat dibutuhkan ketika ini. Tidak perlu takut dengan perkiraan bahwa kalau Anda pergi ke perguruan tinggi itu mahal sebab kini banyak beasiswa beasiswa yang diberikan oleh banyak sekali institusi, baik pemerintah maupun swasta. Bukan hanya peluang pendidikan di Indonesia, kini kesempatan untuk mencar ilmu di luar negeri juga bukan mustahil dan sangat terbuka lebar ketika ini. Oleh sebab itu, kita hanya perlu mempunyai niat dan semangat yang kuat dan benar-benar bersungguh-sungguh dalam mencar ilmu untuk mendapat peluang peluang.
Pengetahuan yang menuntut tidak hanya dibatasi oleh gelar akademik, tetapi juga pengetahuan yang bisa kita lakukan di mana saja dan kapan saja. Kita sanggup memperoleh pengetahuan dari membaca buku, jurnal jurnal, bahkan dengan pembaruan wacana informasi terbaru dari banyak sekali situs gosip dan surat kabar. Selain itu, berkumpul dengan orang-orang yang jago di bidangnya dan hanya bertukar pikiran dengan orang sekitar juga merupakan bentuk pembelajaran. Sains menciptakan seseorang menjadi orang yang mempunyai kegunaan baik bagi diri mereka sendiri maupun bagi orang lain, sains juga merupakan investasi terbaik di tengah kemajuan teknologi yang tak terbendung menyerupai ketika ini, sehingga sains bisa membawa perubahan kehidupan yang lebih baik. Ilmu pengetahuan juga merupakan bongkahan terkuat kita dari hal-hal yang tidak disengaja baik diri kita sendiri maupun orang lain. Oleh sebab itu, tuntut sebanyak mungkin ilmu dan kejar ilmu sejauh mungkin!
Mari Mengukir Prestasi Sedini Mungkin
Tidak ada kata 'terlalu awal' dalam hal pencapaian. Frasa ini tampaknya sangat cocok dengan prestasi Wei Yi, grand master keempat termuda di dunia. Wei Yi meraih gelar grand masternya pada usia 13 tahun dan delapan bulan sesudah mencapai norma grand master ketiganya di Turnamen Catur Reykjavik Open 2013, sesudah mendapat dua norma grand master sebelumnya di World Junior Championship dan Indonesia Open pada tahun 2012.
Indonesia juga mempunyai grand master muda, Medina Warda Aulia. Gadis kelahiran Jakarta pada tahun 1997 ini meraih gelar grand masternya pada usia 16 tahun 2 bulan. Madinah juga merupakan pemegang rekor muri dan dunia sebagai pemain catur yang bisa mengalahkan 650 pemain catur lainnya dalam kompetisi Catur Grand Master Chess. Atas prestasinya di bidang catur, Medina dianugerahi Stya Lancana Wira Karya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2008.
Belum lagi kisah bocah Amerika, Tanishq Abraham, yang meraih tiga gelar sarjana pada usia sebelas tahun. Tanishq meraih tiga gelar sarjana dalam bidang matematika, sains, dan bahasa abnormal dari American River College di Sacramento, AS. Sebelumnya ia juga mencuri perhatian publik sebab berhasil lulus Sekolah Menengan Atas pada usia 10 tahun. Di Indonesia sendiri, tercatat sarjana kedokteran termuda, yaitu Rafidah Helmi, seorang mahasiswa lulusan Unissula Semarang. Rafidah Helmi memperoleh gelar sarjana kedokteran pada usia 17 tahun yang kemudian pada tahun 2016. Rafidah memasuki sekolah dasar pada usia empat tahun dan selama pendidikan sekolah dasar, menengah pertama dan menengah, Rafidah selalu mempunyai kegiatan akselerasi sehingga ia terdaftar sebagai mahasiswa pada usia 14 tahun. Baginya tidak ada yang istimewa untuk mendapat prestasinya sekarang, katanya kalau yang paling penting yaitu memilih tujuan dari awal dan serius dalam mencapai tujuan itu.
Beberapa pola cowok berprestasi di atas setidaknya menunjukan kalau tidak ada kata terlalu dini atau terlalu cepat dalam berprestasi. Prestasi tidak selalu harus benar dimulai dari sesuatu yang besar, prestasi sanggup dimulai dari sekedar mengejar hobi dengan serius. BIla suka akademisi, kemudian mengambil prestasi akademik. Jika tidak menonjol di bidang akademik, tetapi para jago di bidang olahraga, maka harus rajin. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada mencapai di bidang yang kita cintai. Apalagi untuk siswa SMA, prestasi di luar skor sekolah merupakan poin plus dalam seleksi siswa gres melalui SNMPTN.
Karena itu, marilah kita bersaing dalam lomba untuk memulai prestasi semenjak usia dini. Tunjukkan pada saya kalau bangsa ini mempunyai masa depan yang cerah melalui cowok yang luar biasa!
Semoga beberapa pola karangan persuasi wacana pendidikan di atas bermanfaat
Buat lebih berguna, kongsi: