Jenis-Jenis Esai, Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur dan Contohnya – Di dunia penulisan, menulis esai tentu tidak aneh bagi kita semua. Menulis ada karya fiksi ada juga karya non-fiksi. Salah satu goresan pena non-fiksi yang tidak bersahabat bagi sivitas akademika, salah satunya ialah esai. Mungkin hampir semua orang, entah secara sadar atau tidak niscaya pernah membaca esai. Dalam menciptakan esai ada beberapa hukum yang harus dipatuhi. Selain itu, esai juga mempunyai banyak sekali jenis, tergantung pada tujuan esai ditulis. Dalam artikel ini, kita akan membahas wacana jenis jenis esai - arti, karakteristik, struktur, dan contoh.
Pengertian Esai
Mengacu pada definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah 'esai' didefinisikan sebagai esai atau karya yang termasuk dalam prosa yang membahas duduk masalah (ulasan) sekilas dari sudut pandang eksklusif penulis. Hal yang sama juga disampaikan oleh ahli, Soetomo, yang mendefinisikan esai sebagai esai singkat berdasarkan perspektif seseorang dalam mengatasi masalah. Berdasarkan dua definisi yang dijelaskan sebelumnya, kita sanggup menyimpulkan jikalau esai sangat dipengaruhi oleh perspektif penulis dalam menilai suatu masalah, sehingga penulisan esai harus mempunyai pendapat yang subjektif dan argumentatif. Meskipun subjektif, argumen yang disampaikan dalam esai harus tetap logis, sanggup dimengerti, dan didasarkan pada teori atau data dan fakta di lapangan. Dengan begitu, esai bukan hanya goresan pena atau imajinasi fiktif dari penulis saja. Secara umum, esai mempunyai kesamaan dengan editorial di surat kabar, yang mempunyai tujuan untuk meyakinkan publik terhadap perspektif penulis wacana suatu masalah, atau dengan kata lain mengarah pada opini publik. Bedanya, editorial hanya ditulis oleh seorang pemimpin redaksi, sementara esai sanggup ditulis oleh siapa saja.
Ciri-Ciri Esai
Sama ibarat halnya dengan semua karya tulis, untuk membedakannya dari karangan lainnya, esai mempunyai beberapa ciri ciri, di antaranya :
1.Berupa karangan pendek.
Esai merupakan jenis prosa yang berbentuk tulisan. Esai ditulis dengan jumlah kalimat yang pendek. Hal ini lantaran esai terdiri atas sebuah kajian singkat yang padat dan terperinci sehingga gampang dipahami oleh khalayak umum.
2.Memiliki gaya bahasa yang khas.
Karena sangat dipengaruhi sudut pandang penulisnya, tentu gaya penulisan masing masing penulis esai akan berbeda dan membawa ciri khas mereka masing masing. Esai sanggup ditulis oleh semua yang ingin menanggapi suatu permasalahan atau mengangkat gosip isu tertentu untuk diperbincangkan, dengan demikian setiap esai akan berbeda gaya penulisannya satu individu dengan individu lain.
Struktur Esai
Agar esai yang ditulis nantinya baik dan gampang dipahami, ketika menulis kita perlu memperhatikan struktur-struktur pembentuk esai, sebagai berikut :
1.Pendahuluan
Pendahuluan ialah struktur awal dari pembuat kerangka esai. Pengenalan biasanya akan mengungkapkan sekilas topik atau tema yang akan diangkat di seluruh esai. Pada serpihan ini juga, dijelaskan latar belakang yang mendasari penulisan esai, biasanya bisa berupa data atau fakta di lapangan. Selain itu, di serpihan ini penulis juga mengungkapkan sedikit pendapat wacana tema yang akan dibahas lebih lanjut. Singkatnya, pendahuluan akan menjadi gambar pengantar atau pembaca untuk memahami topik yang esai akan disajikan, sehingga pembaca akan dengan gampang memahami isi esai yang akan disajikan di serpihan berikutnya.
2. Isi atau Pembahasan
Bagian ini ialah serpihan inti dari struktur pembangun esai. Di serpihan ini, topik atau tema yang dipilih akan dibahas dan dijelaskan secara lebih detail dan detail. Dalam diskusi, goresan pena akan menggambarkan pendapat dan argumennya secara kronologis atau berurutan sehingga esai yang ditulis akan menjadi koheren. Konten ini juga menjelaskan wacana pondasi dasar dari para penyusun argumen, ibarat teori hebat yang dikombinasikan dengan data dan fakta di lapangan. Teori, data, dan fakta ini akan semakin meyakinkan pembaca untuk mempercayai pendapat para penulis yang disampaikan dalam esai.
3. Penutup atau Kesimpulan
Sesuai dengan namanya, serpihan epilog ialah serpihan terakhir dalam menyusun esai. Bagian ini berisi kesimpulan dalam bentuk kalimat yang merangkum poin-poin utama yang telah disampaikan sebelumnya dalam pendahuluan dan diskusi. Kesimpulannya harus singkat, padat, dan jelas, dan dilarang diperluas ke topik lain. Beberapa esai juga menambahkan saran penulis untuk pihak ketiga untuk mengatasi duduk masalah yang dibahas di serpihan penutup.
Selain mengikuti struktur penulisan esai ibarat yang telah dijelaskan sebelumnya, berikut ini ada pula beberapa langkah yang sanggup dipakai sebagai teladan dalam menulis esai, yakni
- Mengembangkan wangsit pokok pada paragraf pembahasan disertai dengan pendapat penulis terhadap gagasan tersebut. Dalam penulisan pendapat harus didasarkan pada teori, pendapat ahli, data data, maupun fakta yang ada.
- Menyimpulkan pokok atau inti dari gagasan yang telah disampaikan sebelumnya.
- Menentukan tema atau gosip yang akan diangkat.
- Menbuat garis besar dari wangsit pokok yang akan dikembangkan dalam paragraf pembahasan.
Jenis-Jenis Esai
Esai dibedakan menjadi beberapa jenis. Di antaranya esai dibedakan menjadi berdasarkan tujuan penulisannya dan serta keragaman permasalahan yang diangkat.
(1-5) Jenis Esai Berdasarkan Tujuan Penulisan
Berikut ini pemaran jenis jenis esai berdasarkan tujuan penulisannya beserta masing masing penjelasannya,
-Esai Argumentatif
Esai jenis ini, bertujuan untuk meyakinkan pembaca untuk mendapatkan ide, pandangan, sikap, maupun iman penulis terhadap suatu gosip atau permasalahan. Esai argumentative akan berusaha mengungkapkan kebenaran dari suatu wangsit dengan motif biar nantinya pembaca pada kesudahannya akan berpihak pada penulis dan berbuat sesuatu berdasarkan opini yang terdapat dalam esai tersebut.
-Esai Lukisan
Esai lukisan merupakan karangan yang isinya menggambarkan sesuatu dengan tujuan untuk membantu pembaca memahami hal yang ingin disampaikan.
-Esai Ajakan
Esai permintaan hampir ibarat tujuannya dengan esai argumentatif, hanya saja esai jenis ini mempunyai tujuan lebih spesifik yakni mengajak pembaca untuk mengikuti penulis dalam melaksanakan suatu atau sebaliknya mengajak pembaca untuk menghentikan melaksanakan suatu hal.
-Esai Cerita
Esai kisah merupakan esai yang bertujuan untuk melukiskan, atau menghadirkan baik barang, seseorang, maupun sesuatu lainnya biar bisa dibayangkan oleh pembaca. Esai ini bertujuan biar pembaca seperti melihat bentuk, mendengar suara, mengecap rasa, maupun mencium bacin dari suatu barang, atau seseorang, atau sesuatu lainnya yang dihadirkan dalam isi esai. Atau dengan kata lain, esai kisah bertujuan untuk menawarkan kesan utama yang ingin disampaikan penulis terhadap suatu benda maupun seseorang atau sesuatu lain kepada pembaca.
-Esai Paparan
Esai ini bertujuan untuk menjelaskan atau memaparkan lebih rinci suatu hal kepada pembaca. Tujuan utama esai ini untuk mengedukasi maupun menawarkan informasi kepada pembaca.
(6-12) Jenis Esai Berdasarkan Keragamaan Permasalahan yang Muncul
-Pribadi
Esai eksklusif hampir ibarat dengan esai cukilan watak. Hanya saja yang membedakan esai jenis ini dengan esai cukilan tabiat ialah tabiat atau sifat yang dihadirkan dalam esai merupakan sepenggal tabiat atau sifat dari penulis itu sendiri. Pada esai pribadi, penulis secara frontal mengungkapkan pendapatnya terhadap gosip yang diangkat dalam esai.
-Reflektif
Esai ini merupakan esai yang ditulis untuk merenungkan suatu gosip politik, kebijakan pemerintah, dan lainnya yang biasanya ditulis oleh seorang pakar/ahlinya guna menanggapi gosip isu tersebut.
-Kritik
Esai kritik merupakan esai yang menilai baik atau buruk, bermanfaat atau tidaknya, kelebihan atau kekurangan suatu hal, baik berupa karya seni maupun karya sastra. Kritik akan membicarakan dan menilai banyak sekali unsut yang membentuk karya tersebut dan dikemas dalam sebuah esai.
-Deskriptif
Esai deskriptif merupakan esai yang mendeskripsikan seseorang atau benda. Permasalahan atau hal yang diangkat pada esai ini ialah sebuah benda, ibarat rumah, alat elektronik, hewan, maupun sesorang.
-Tajuk
Tajuk, merupakan jenis esai yang dimuat di dalam surat kabar yang menjadi tempat untuk menyalurkan pendapat masyarakat guna menyatakan pandangannya terhadap suatu insiden yang sedang berkembang di lingkungan masyarakat tersebut. Esai jenis ini mengangkat gosip isu yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat ibarat gejolak politik, keadaan perekonomian ketika ini dan lain sebagainya. Tajuk tidak hanya memuat gosip isu berat, namun apa saja yang sedang menjadi tren ketika ini di masyarakat juga sanggup menjadi pokok bahasan dalam tajuk, misal model fashion terkini, bahkan hingga fenomena “Om Telolet, Om” yang marak diperbincangkan simpulan jawaban ini.
-Cukilan Watak
Esai jenis ini, memungkinkan seorang penulis untuk menyisipkan cukilan (cuplikan) dari tabiat seseorang terhadap gosip terkait kepada pembaca. Esai ini tidak menjabarkan secara lengkap biografi seorang tokoh, melainkan hanya mengungkapkan sepenggal tabiat atau sifat yang dimiliki seorang tokoh yang terkait dalam gosip atau kisah yang diangkat dalam esai tersebut.
-Artikel Penelitian
Artikel penelitian merupakan jenis esai yang berisi wacana hasil hasil yang diperoleh dari sebuah penelitian. Artikel jenis ini umumnya akan menambah pengetahuan gres di bidangnya atau mencek ulang penelitian yang ada sebelumnya dengan kondisi riil ketika ini.
Contoh Esai dan Pembahasannya
Penyebab Bahasa Lampung Terancam Punah
Dikutip dari situs BBC, UNESCO menyampaikan bahwa lebih dari sepertiga bahasa di dunia berada dalam ancaman kepunahan dan di antaranya dipakai oleh kelompok-kelompok kecil pembicara. Dari sekitar 2.000 bahasa, berdasarkan UNESCO, sekitar 200 dipakai oleh sekelompok kecil pembicara. Bahasa Lampung yang merupakan bahasa lokal Provinsi Lampung ialah salah satunya. Bahasa Lampung mempunyai banyak dialek dan juga mempunyai surat-surat sendiri.
Di kurun globalisasi ketika orang memprioritaskan bahasa nasional dan bahasa aneh lantaran kebutuhan komunikasi dalam bisnis dan urusan lainnya, penggunaan bahasa kawasan ibarat bahasa Lampung di provinsi Lampung mulai menurun. Dikhawatirkan bahasa Lampung akan lebih sedikit jumlah penuturnya.
Ada beberapa kemungkinan penyebab yang menciptakan penutur orisinil bahasa Lampung lebih sedikit; hal-hal yang berdasarkan aku bisa menjadi penyebab berkurangnya penutur orisinil Lampung. Yang pertama ialah banyaknya variasi dialek yang menciptakan ketidakbiasaan sesama pembicara yang mengadopsi dialek berbeda yang timbul keengganan dalam memakai bahasa Lampung. Pada kesudahannya mereka lebih suka memakai bahasa nasional untuk menjembatani kesulitan.
Komunitas heterogen di mana banyak orang di luar suku Lampung yang tinggal di Lampung serta perkawinan antaretnik juga termasuk penyebab mengapa orang lebih mungkin memakai bahasa nasional. Adanya budaya suku antarkelompok melahirkan belum dewasa yang tidak diajarkan bahasa Lampung lantaran orang renta tidak membiasakan atau mengajarkan mereka bahasa Lampung di rumah. Komunikasi rumah didominasi oleh bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bukan hanya belum dewasa dari perkawinan antaretnis, tetapi belum dewasa yang lahir dari orang renta suku orisinil Lampung sudah mulai banyak yang tidak berguru bahasa Lampung atau berkomunikasi dengan bahasa Lampung di rumah.
Dominasi penggunaan bahasa Indonesia sehingga perpindahan penggunaan bahasa lokal dari kawasan yang berdasarkan aku tidak hanya terjadi di Lampung. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan dan kepraktisan dalam berkomunikasi di bidang bisnis, pendidikan, dan sektor lainnya.
Pelestarian bahasa sebagai salah satu elemen budaya tentu bukan hal yang gampang terutama ketika tiba ke banyak orang dengan banyak sekali jenis komunikasi. Penyebab ancaman bahasa lokal, baik bahasa Lampung maupun bahasa lainnya tidak luput dari tugas semua pihak. Karena itu, dibutuhkan tugas dan partisipasi dari banyak pihak untuk melestarikannya.
Pembahasannya:
Dilihat dari duduk masalah yang diangkat, esai ini ialah esai eksposur. Esai ini menjelaskan penyebab penyebab bahasa Lampung sanggup terancam punah. Pada paragraf pertama dan kedua disajikan pengantar data wacana fenomena kepunahan bahasa kawasan yang dikutip dari pernyataan UNESCO. Paragraf satu dan dua dari struktur ini ialah serpihan pembuka yang menjadi pengantar pembahasan berikutnya secara lebih rinci yaitu wacana penyebab hampir punahnya bahasa lokal Lampung,
Dilihat dari strukturnya, paragraf keempat dan kelima ialah isi atau diskusi esai. Di serpihan yang disebut secara kronologis hal-hal apa saja yang bisa menciptakan kepunahan bahasa Lampung. Dalam isi esai, penulis beropini bahwa penyebab penutur orisinil bahasa Lampung lebih sedikit antara lain: 1) banyaknya variasi dialek yang menjadikan keengganan memakai bahasa Lampung, 2) masyarakat heterogen yang tinggal di Lampung dan antar salib -etnis, 3) penggunaan bahasa Indonesia yang tidak hanya menggeser penggunaan bahasa Lampung, tetapi juga menggeser penggunaan bahasa kawasan lainnya lantaran alasan kepraktisan dan kebutuhan untuk berkomunikasi dalam bidang bisnis, pendidikan, dan sektor profesional lainnya.
Di serpihan terakhir dari paragraf yang merupakan serpihan dari sampul esai, penulis menyimpulkan jikalau penyebab terancam punahnya bahasa kawasan ialah hasil dari saham yang dimiliki oleh semua pihak. Karena itu, dalam mengatasi kepunahan terancam suatu bahasa juga diharapkan tugas semua pihak untuk melestarikannya.
Sekian artikel yang mengupas wacana jenis jenis esai dan penjelasannya. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat
Buat lebih berguna, kongsi: